Lombok, coklatkita.com – Siang hari itu, matahari menyengat terik di Kota Mataram. Kami singgah di sebuah rumah dengan halaman besar dan pepohonan rindang, tepat di pinggir Jalan Pejanggik. Di teras rumah tua itu terdapat sebuah box telepon merah ciri khas Kota London di Inggris, lengkap dengan sepeda motor klasik yang menyambut kami menemui sang pemilik rumah. Memasuki ruang tamu, kami langsung disuguhi dengan pemandangan berbagai macam art work, mural, dan barang-barang kuno yang dipajang rapi di setiap sudut rumah, seolah-olah menarik kami untuk berpose dan berfoto. Selamat datang di Sama Sisi Creative Work…
Adalah Fuad Prasetyo yang memperkenalkan diri sebagai pemilik Sama Sisi Creative Work, sebuah komunitas fotografi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. “Fotografi tuh sekarang lagi maju sekali di Lombok. Banyak anak muda yang niat mengeksplor tempat baru dan menyebarkannya lewat foto-foto bagus,” katanya memulai obrolan. Bersama teman-teman sehobi, Fuad membangun komunitas Sama Sisi dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan fotografi anak-anak muda di Pulau Lombok. Ia melanjutkan, “Siapapun boleh ikut bergabung di Sama Sisi, ngga dibatasi apapun, bahkan ngga ada sistem keanggotaan. Kami sangat terbuka untuk sharing apapun tentang foto.”
Instalasi ruangan bernuansa vintage
Setiap harinya, studio Sama Sisi Creative Work tak pernah sepi. Skill yang dijajal pun tidak hanya melulu soal fotografi, tapi juga videografi, desain grafis, merchandising, sampai media promotion. Menurut pria yang pernah menuntut Ilmu Komunikasi dan Periklanan di Jogjakarta ini, Sama Sisi Creative Work secara rutin menyelenggarakan workshop untuk mengasah kemampuan dan membuka wawasan para penyuka fotografi di Pulau Lombok. Hal ini dilakukan karena Fuad sangat menyadari bahwa di kota tempat tinggalnya ini, masih banyak hal yang berkaitan dengan fotografi yang belum bisa dikembangkan.
“Kami disini yakin betul kalau kami masih tertinggal dalam beberapa hal, beda dengan yang tinggal di (pulau) Jawa, pasti lebih duluan tau,” ujar pria kolektor barang-barang antik ini. Meskipun demikian, kecanggihan teknologi telah mempermudah para penyuka fotografi di Pulau Lombok untuk terus mempertajam kemampuan mereka dalam membidik objek-objek yang indah. “Kami sering dipercaya untuk men-support band, event-event besar di Lombok, bahkan untuk membuat portofolio para sosialita.” Fuad bercerita. “Biasanya setelah lebaran, kami sibuk dengan orderan foto-foto wedding. Memang begitu musimnya…”
Fuad Prasetyo (kiri) dan Art Director Firmansyah (tengah)
Cafe yang ada di Sama Sisi Creative Work
Berbicara tentang rumah yang digunakan sebagai base camp Sama Sisi Creative Work, Fuad sengaja memilih untuk berkantor di rumah tua dengan ambience yang sesuai dengan aslinya. Mural dan interior desain yang menghiasi dinding-dinding rumah tersebut merupakan karya anak-anak muda yang sering datang dan menghabiskan waktu di rumah tersebut. Di bagian lain juga terdapat sebuah café kecil yang menyuguhkan berbagai makanan dan minuman. “Kalau ngga lagi bulan puasa, café kami buka-nya sore-sore. Jadi yang mampir kesini juga bisa sambil jajan,” jelasnya. Fuad dan teman-teman yang mengelola Sama Sisi Creative Work berharap, komunitas fotografi di Lombok bisa terus maju dan mengembangkan kemampuan yang lebih baik lagi agar mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi. ***