Coklatkita.com - 4. Siti.
foto: Wikipedia
Siti adalah film independen Indonesia yang disutradai oleh Eddie Cahyono. Film drama ini mengisahkan kisah Siti, seorang perempuan penjual peyek jingking (makanan ringan) di Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Ia terpaksa menjadi pemandu karaoke di malam hari, setelah suaminya lumpuh dalam kecelakaan yang menenggelamkan kapal nelayannya sekaligus menjebak Siti dalam lilitan utang. Selain ceritanya, keunikan yang ditawarkan dari film ini adalah seluruh adegannya berwarna hitam putih.
Siti telah memenangkan beberapa penghargaan di luar negeri dan di dalam negeri, salah satunya dalam ajang 19th Toronto Reel Asian International Film Festival 2015 serta meraih penghargaan di Shanghai International Film Festival.
5. LaskarPelangi.
foto: Wikipedia
Takhanya di Indonesia, film yang diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata dan besutan Sutradara Riri Riza bersama Produser, Mira Lesmana ini mendapat sambutan positif dari penikmat film internasional. Film ini sempat ditayangkan di berbagai Negara seperti Spanyol, Italia, Hongkong, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Portugal, serta beberapa Negara lainnya.
Film yang menceritakan tentang mimpi 10 anak di desa terpencil di Pulau Belitung, sebuah pulau kecil di lepas pantai timur pulau Sumatra dan bagaimana anak-anak tersebut berjuang untuk menempuh pendidikan.
Film yang dirilis pada September 2008 ini berusaha memperlihatkan kondisi social daerah Belitong pada era 70-an. Menggambarkan dengan seksama, kekontrasan nasib sekolah ‘miskin’ dan sekolah ‘mewah’ milik perusahaan pertambangan.
Bagi Andrea Hirata, Riri Reza dan Mira Lesmana, tidak menyangka bahwa film Laskar Pelangi mampu meraih penghargaan dari The Golden Butterfly Award dalam kategori film terbaik di International Festival of Film for Children dan Young Adults di Hamedan, Iran. Penghargaan lainnya yang telah disabet oleh Laskar Pelangi di ajang penghargaan bergengsi yaitu dari Berlin International Film Festival tahun 2009 dan Asian Film 2009 di Hongkong.
Nggak heran, Laskar Pelangi kemudian disebut-sebut sebagai film yang menginspirasi banyak pihak. Tak hanya soal diri sendiri, film ini juga memperlihatkan bagaimana persahabatan bias mengubah nasib.
Tidak mengherankan jika Laskar Pelangi kemudian digadang sebagai film yang menginspirasi dan menyentuh banyak pihak. Tak melulu bercerita tentang kehidupan modern apalagi film yang berkisah pada drama individualistis, film Laskar Pelangi berhasil membuktikan bahwa persahabatan dapat mengubah nasib seseorang.
Melalui deretan film-film di atas mampu memberikan gambaran bahwa kehidupan warga kampung yang jauh dari gegap gempita dari sentuhan modernisasi tidak kalah menarik untuk diangkat menjadi sebuah film sebagai sarana hiburan edukatif. Film-film ini dapat menginspirasi siapapun yang menontonnya untuk menghargai lebih jauh lagi arti kehidupan yang sesungguhnya, menangkap kearifan local dan menuangkannya dalam bentuk karya film.