Persoalan sampah di dunia ini seolah tidak ada akhirnya.
Alasannya cukup sederhana, karena semua warga bumi memproduksi sampah setiap harinya. Sampah nyatanya tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Sesederhanan setelah makan kita menghasilkan sampah, sisa bungkus makanan dan minuman. Masalah sampah semakin hari pun kian mengkhawatirkan. Bermacam solusi hadir, salah satunya mengolah sampah.Ketidakdisplinan sebagian besar penduduk di seluruh dunia saat membuang sampah menjadi penyebab bumi kian tercemar. Bahkan hal ini mengancam ekosistem lingkungan dan kehidupan organisme lain.
Pengolahan sampah yang kurang baik dapat menyebabkan bumi semakin dipenuhi kotoran. Masih adanya sejumlah besar orang yang tidak paham mengenai ancaman sampah dan cara mengolahnya, menjadi salah satu pemicunya. Ada empat hal yang perlu diketahui, pertama; tentang tahu sejauh mana sampah mengancam lingkungan., kedua; pandai mengelola sampah dan memilah jenisnya. Ketiga; lingkungan dan kesehatan terjaga, dan keempat; menjadi pahlawan bagi bumi.
“Dimana ada manusia, disitu ada sampah,” mungkin kalimat ini benar adanya. Kemana pun manusiapergi, selalu meninggalkan sampah. Ya, benar sekali. Sampah memang ada di mana-mana. Di rumah, jalanan, taman kota, area wisata, bahkan di lembah kaki gunung dan samudera. Tercatat, ada tujuh negara besar penghasil sampah terbanyak di dunia.
· Italia
Negara Tango, Italia memroduksi sekitar 29,7 juta ton sampah per tahunnya.
Jumlah sampah itu sebagaian besar disumbangkan oleh daerah Napoli.
Pihak pengelola sampah di kota itu saja sudah lepas tangan karena bingung harus di kemanakan sampah-sampah tersebut.
· Meksiko
Walau luas wilayah Meksiko lebih kecil dari Inggris, Jerman, dan Jepang namun sampah yang dihasilkan tidak lebih banyak dari negara-negara tersebut.
Meksiko memiliki produksi limbah tahunan sekitar 32,2 juta ton.
· Inggris
Lebih dari 34 juta ton sampah tiap tahunnya yang dihasilkan penduduk Inggris Raya.
Penduduk Inggris sendiri diperkirakan mencapai 60 juta jiwa. Hmm.. cukup banyak, ya?
· Jepang
Ternyata negara maju kayak Jepang tak luput dari masalah sampah.
Terbukti, Negeri Sakura ini menghasilkan limbah sampah sekitar 52,4 juta ton per tahun.
· Rusia
Rusia ternyata memroduksi 207,4 juta ton limbah per tahun.
Itu perkiraan terakhir pada tahun 2000.
Sementara itu di tahun 2015, jumlah sampah meningkat drastis karena pertumbuhan masyarakat menengah ke atas.
· Amerika Serikat
Pada tahun 2007 tercatat bahwa jumlah sampah yang diproduksi masyarakat Amerika Serikat pertahunnya mencapai 254 juta ton.
Sebanyak 26,8 juta ton sampah di antaranya bersumber dari sampah-sampah makanan.
Lalu gimana dengan Indonesia?
Walaupun tidak masuk dalam tujuh besar negara penghasil sampah di dunia, tapi Indonesia sendiri menduduki posisi kedua lima negara di Asia—Cina, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand— kelima negara Asia ini menghasilkan 60% limbah plastik di lautan, menurut laporan tahun 2015 yang disusun lembaga Ocean Conservancy and the McKinsey Center for Business and Environment.
Coba saja kumpulkan sampah dari lima tempat pembuangan sampah
· Bantar Gebang, Bekasi
· Leuwi Gajah, Cimahi
· TPA Putri Cempo, Surakarta, Jawa Tengah
· TPA Benowo, Surabaya, Jawa Timur
· TPA Bulusan, Banyuwangi, Jawa Timur
Mungkin jika sampah-sampah tersebut diratakan lalu dikumpulkan, akan terbentuk sebuah daratan baru yang cukup luas.
Dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan mengenai sampah. Definisi sampah adalah sisa-sisa kegiatan setiap hari dari manusia, atau dari proses alam yang terjadi.
Bahkan, Indonesia dijuluki sebagai pembuang sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah China. Banyaknya sampah yang dihasilkan oleh warga Indonesia, kini menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah. Namun, sejujurnya ini bukan hanya masalah bagi pemerintah saja, tetapi juga tiap warga Indonesia.
Oleh karena itu, penting untuk kamu mengetahui jenis sampah agar bisa mengetahui mana sampah yang masih bisa digunakan kembali atau tidak. Berikut beberapa jenis sampah yang bisa kamu ketahui.
3 Jenis Sampah yang Perlu Kamu Ketahui
Kalian tentu sudah tak asing kan dengan jenis-jenis sampah? Ya, benar!
Ada sampah organik dan anorganik. Lalu jenis sampah berdasarkan sifat dan bentuknya itu seperti apa?
Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, jenis sampah dibagi menjadi tiga yaitu sampah organik, sampah anorganik dan beracun.
1. Sampah organik (degradable)
Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Jadi, mulai saat ini kamu bisa memilah sampah organic menjadi sebuah kompos ya!
Contohnya daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran manusia, sisa makanan, sisa manusia, kardus, kertas, dan lain-lain.
2. Sampah anorganik (undegradable)
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Sampah ini dapat dijadikan sebagai sampah komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Kamu bisa mengolah sampah anorganik ini menjadi sesuatu yang menawan loh, seperti bungkus kopi sachet yang jika dijadikan satu bisa menjadi sebuah tas belanaj yang cantik.
Contoh beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol, gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
3. Sampah Beracun (B3)
Sampah B3 ialah sampah bahan berbahaya dan beracun. Contoh sampah beracun ialah seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang termasuk sampah B3 ialah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Kemudian, sampah yang mengandung limbah B3. Selain itu, sampah yang timbul akibat bencana dan bongkaran puing bangunan.
Ciri sampah B3 yang lain ialah sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan yang timbul secara periodik.
Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya
Jenis sampah berdasarkan sumbernya dibagi menjadi 6 yaitu:
· Sampah alam sampah yang diproduksi di kehidupan liar dan melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
· Sampah manusia ialah sampah hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
· Sampah konsumsi ialah sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
· Sampah nuklir ialah sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.
· Sampah industri ialah sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
· Sampah pertambangan.
Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya
Jenis sampah berdasarkan bentuknya ialah sampah padat dan sampah cair. Berikut penjelasannya:
· Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan sampah cair.
· Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Nah, setelah mengetahui berbagai jenis sampah, diharapkan kamu bisa mengolah dan membantu pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia.
Cara Mengolah Sampah Sesuai Jenisnya
Sobat Coklat tentu sudah tahu kan jenis sampah organik dan anorganik?
Ini jawabannya:
2 jenis sampah anorganik di rumah dan cara mengolahnya:
1. Sampah yang didaur ulang sendiri
Contohnya, kemasan pewangi pakaian atau pewangi lantai, botol plastik, gelas plastik, bungkus plastic sisa makanan dan lainnya.
Sampah ini bisa didaur ulang menjadi:
· Hiasan bunga
· Tas
· Tempat laptop
· ecobrick
2. Sampah yang dapat diberikan kepada orang lain untuk didaur ulang
Biasanya diberikan kepada pemulung dan sampahnya masih bisa didaur ulang atau bisa dijual kembali.
Misalnya, koran, majalah, karton, kardus, kantong plastik, styrofoam.
Apabila sampah tidak bisa didaur ulang dan tak layak untuk diberikan, sebaiknya buang saja ke bak sampah khusus limbah-limbah anorganik ya, sobat coklat!
2 jenis sampah organik di rumah:
1. Sampah organik hijau;
Sampah jenis ini sumbernya berasal dari rumah tangga, yang dapat diproses kembali menjadi pupuk kompos. Contohnya, daun atau tangkai dari sayuran hijau, nasi, kulit sayuran dan buah-buahan, ampas kelapa, dan lainnya.
2. Sampah organik hewani
Sama halnya dengan sampah organik hijau, sampah organik hewani juga dapat diolah kembali untuk dijadikan pupuk. Contohnya, tulang ayam, duri ikan, kulit udang, dan lainnya.
Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos
Untuk membuat pupuk kompos sendiri di rumah tidak sulit. Sobat Coklat bisa memanfaatkan sampah organic yang ada di rumah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini;
Ini yang harus Sobat Coklat persiapkan terlebih dahulu:
1. Ember plastik yang sudah dilubangi.
2. Dua buah bantalan yang terbuat dari sabut kelapa yang dibungkus kasa nyamuk.
3. 5-6 kilogram kompos yang terbuat dari tumbuhan.
4. Alat pengaduk
Langkah Pembuatan:
1. Letakan satu bantalan di bagian atas ember plastik. Bantalan ini akan berfungsi sebagai penghangat ketika proses pembuatan kompos.
2. Tuang kompos yang siap pakai.
3. Masukkan sampah organik hijau yang sudah dipotong kecil ke dalam kardus.
4. Aduk semuanya hingga rata.
5. Lakukan tahapan tersebut hingga ember terisi penuh.
6. Tutup ember menggunakan bantalan yang satu lagi.
7. Letakan di tempat yang tidak terkena air dan terik matahari.
8. Buka kardus setiap 3 hari dan aduk isinya.
Lakukan langkah tersebut sampai sampah menjadi hitam dan hancur (prosesnya kurang lebih 1 bulan). Sampah organic hasil buatan tangan sendiri sudah siap digunakan. (FL)
Bersambung ke bagian 2
Dari berbagai sumber