Gerhana Matahari Total Ajang Ramal Suku Dayak Ngaju!

Gerhana Matahari Total Ajang Ramal Suku Dayak Ngaju!

7 Mar 2016   |   By K. Ketaren   |   3790 Views

Coklatkita.com- Sobat Coklat pasti sudah tahu kalau beberapa daerah di belahan Nusantara akan mendapat Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret ini. Tapi apa kamu sudah tahu kalau untuk menyambut fenomena alam ini beberapa daerah di Indonesia telah menyiapkan ritual khas? Salah satunya ritual ini akan dilakukan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Jadi, untuk Sobat Coklat yang tidak jauh dari lokasi rasanya sayang untuk melewatkan keramaian dari tradisi yang bernama Balian ini. Lantas apa saja yang ada pada ritual tersebut? Mari simak Sobat Coklat!

Ritual Balian ini disebut juga sebagai tanda untuk memberitahu roh-roh leluhur Suku Dayak Ngaju agar menyertai dan menjaga kelancaran gerhana. Tradisi dalam rangka merespon fenomena alam yang langka ini akan dipimpin oleh para basir, sebutan bagi pemuka adat Dayak Ngaju.

Ritual Balian Ba Ampar-Ampar

Dilansir dari detik.com (7/3), Kepala Dinas Provinsi Kalimantan Tengah, Joel Tanggara menginformasikan bahwa ritual Balian tersebut akan dimulai pada pukul 06.00 pagi. Berkumpulnya warga akan ditandai dengan bunyi gong dari empat sudut. Setelahnya, acara ini akan dilanjutkan dengan seni pertunjukan yang terdiri dari tarian dan suguhan teaterikal.

Balian sendiri terdiri dari dua sesi yaitu Balian Ba Ampar-Ampar dan Menenong. Ketika matahari berada pada posisi gerhana total, maka sesi pertama akan dilakukan dengan memainkan alat musik bambu salakatok. Sedangkan sesi kedua adalah sesi meramal (menenong). Cara meramalnya cukup unik Sobat Coklat, Suku Dayat Ngaju akan meramalkan masa depan melalui mata beliung persegi.

tarian suku dayak ngaju

Pada saat Menenong dilakukan, para basir yang ditunjuk oleh Suku Dayak Ngaju akan memanggil roh leluhur. Mereka meyakini bahwa roh pendahulunya akan membantu meramalkan hal penting di masa depan. Berbagai pertanyaan dari Suku Dayak ini akan diyakini akan terjawab melalui mata beliung yang diputar oleh basir tersebut Sobat Coklat.

Tentunya tidak hanya ramalan baik yang nantinya muncul sebagai hasil menenong ini. Andai terjadi ramalan buruk, maka ritual lanjutan yang disebut panantilang dahiyang baya akan dilakukan. "Jadi itu seperti doa-doa, maknanya melepaskan pengaruh jahat yang (datang) bersamaan dengan fenomena gerhana matahari total," tutur Gauri, staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng.

Ritual ini berakhir dengan dibukanya kain putih pada sajen. Lantas apa isinya? Kain tersebut rupanya berisi 7 butir beras yang sakral Sobat Coklat. Beras yang disiapkan tepatnya sehari sebelum terjadinya gerhana ini juga mampu meramalkan masa depan. Dengan melihat keretakan pada beras, Basir akan melihat membacakan ramalannya. "Kalau berasnya bagus ketika dibuka, berarti acara diberkati oleh Yang Kuasa," lanjut Gauri.

Bundaran Palangkaraya

Karena jarang dan begitu istimewa GMT ini, turis domestik dan asing bahkan sengaja mengunjungi Kota Palangkaraya ini Sobat Coklat. Terlebih lagi seluruh Ritual Balian juga gerhana ini secara khusus akan ditayangkan di stasiun Televisi Jepang, NHK. Jadi, Sobat Coklat Kalimantan rasanya sangat bisa mengunjungi Bundaran Palangkaraya bukan?

Sumber: news.detik.com/berita | Gambar: ohmymag.com, jokar.com.au, alvindraprayoga.wordpress.com, satujam.com, dan infoitah.com.

Tags : Gerhana Mata Hari Total 2016 , Ritual Khas , Dayak Ngaju , Palangkaraya , Ritual Balian