Mengenal Lebih Jauh Kekayaan Budaya Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi

Mengenal Lebih Jauh Kekayaan Budaya Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi

1 Jun 2018   |   By Winka Anggraini   |   3427 Views

Titik ke 3 #SBCKAAI berlokasi di kampung adat Kasepuhan Sinar Resmi. Sebuah daerah yang berada di perbatasan Sukabumi, Banten ini merupakan kampung adat, yang mengedepankan budaya dan kelestarian alam. Kampung yang diketuai oleh pemangku adat Abah Asep Nugraha ini memiliki nama masyarakat adat Incu Putu.

Warga adat banten kidul ini tidak sepenuhnya berpegang pada “buyut” dan tali paranti kanekes, akan tetapi secara umum, kehidupan mereka sehari-hari banyak diwarnai oleh adat kebiasaan orang kanekes, terutama dalam kearifan menyikapi alam dan lingkungan. Kasepuhan Sinar Resmi hingga saat ini masih memiliki dan memelihara kelestarian benih padi sekitar 64 jenis varietas padi lokal, yang terdiri dari padi huma dan padi sawah.

Banyaknya lumbung padi di kampung adat ini, menandakan bahwa masyarakat disini bergantung pada bidang cocok tanam. Lumbung-lumbung ini selalu penuh terisi dengan padi. Hal ini tentu saja menandakan bahwa tanah di kampung adat ini sangat subur, dan ada satu hal yang sangat unik dari kampung ini, yaitu leuit (lumbung padi) disini memiliki padi yang berusia lebih dari 50 tahun.

 

Ketika mengunjungi kampung adat ini, Ipang Lazuardi disambut dengan dipakaikan iket. Sedangkan Ayu disambut dengan dipakaikan kain. Menariknya lagi, kampung adat ini memiliki filosofi hidup "tilu sapamulu, dua sakarupa, hiji eta-eta keneh", yang berarti tiga dalam satu artian yang sama atau satu wajah, satu rupa, dan satu akan kembali ke satunya juga.

 

Anak-anak di kampung adat sinar resmi ini pun masih sangat kreatif dimana mereka masih membuat mainannya sendiri secara tradisional, dan mencari bahannya dari alam hingga memainkannya bersama-sama. Hal yang sudah jarang ditemui di area perkotaan.

 

Tags :