Coklatkita.com- Kecintaan berlebih terhadap suatu hal, itulah yang membuat seseorang dengan suka rela melakukan apa saja. Hal inilah yang dilakukan oleh Ahmad Shodiq, seorang pecinta lingkungan yang terus aktif dalam kegiatan sosial meskipun dirinya memiliki keterbatasan fisik, Sobat Coklat.
Sepeda motor roda tiga adalah teman setia yang selalu mengantarnya pulang menuju rumah yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Desa Mangunrejo, Kepanjen. Meskipun melaju dengan pelan, kendaraan tersebut selalu berhasil menemani menjajakan kerupuk kepada setiap pelanggannya, Sobat. Profesinya sebagai kerupuk keliling pun tak menghalangi niatnya untuk tetap aktif dalam menjaga lingkungan Sobat.
Hebatnya meski berjalan dengan bantuan tongkat, pria ini tetap semangat dalam menjaga kebersihan kawasa Kepanjen, Kabupaten Malang. Berkat semangat perjuangannya, pria ini kemudian didaulat menjadi ketua dari komunitas Green Community yang menjadi binaan Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Cipta Karya (DPPCK).
Dibawah komando Shoddiq, Green Community melakukan beberapa kegiatan diantara gerakan penghijauan, pengelolaan sampah, dan mencabuti paku yang ada di pohon, Sobat. Dari komunitas ini juga bank sampah mulai digalakan Sobat. Tepatnya sudah ada sekitar 27 bank sampah yang ada di wilayah Kepanjen, Sobat.
Meskipun kegiatannya ini sangat mulia, ternyata kendala kerap dialami Shoddiq. Bahkan gangguan tersebut bersumber dari masyarakat Kepanjen sendiri Sobat. Contohnya ketika Ia mulai menggalakan penghijauan dengan menanam pohon di lingkungannya. ”Banyak yang meremehkan. Pas kami tanam pohon misalnya, ada saja yang bilang mau buat berternak kera atau harimau,” ucap Shoddiq. Menghadapi hal itu, Shoddiq pun tak lantas geram, Sobat. Ia pun menghadapinya dengan santai seperti ini, ”Karena yang kami tanam itu, kalau tumbuh akan menjadi rimbun, jadi mau buat hutan, atau ternak kera dan harimau,” jawab dia kepada warga.
Satu hal lagi Sobat, hebatnya semua kegiatan sosial yang dilakukan Shoddiq dan anggota Green Community dilakukan dengan sukarela. “Tidak ada gaji apa-apa, ini bisa disebut LSM Llembaga Swadaya Masyarakat) plat merah karena binaan dari dinas, tapi tidak pernah ngrecokin anggaran dari dinas,” kata dia sambil tertawa kepada radarmalang.co.id. Dirinya pun menyampaikan bahwa dengan kegiatan seperti ini harus digalakan untuk menjaga lingkungan agar tetap layak dihuni oleh generasi berikutnya, Sobat.
Bagi Shodiq dan anggota lain Green Community, berbagai hambatan yang dihadapi tidak menjadikannya patah semangat Sobat Coklat. Bahkan berkat ketekunannya menjadi aktivis lingkungan, pria yang tak sempat menamatkan pendidikannnya di Universitas Muhammadiyah Malang ini sering didaulat menjadi pembicara pada berbagai acara lingkungan di luar kota.
Sumber: radarmalang.co.id | Ilustrasi: rumahku.com, korankabar.com