Bertempat di Pondok Halimun Desa Perbawati, Selabintana- Sukabumi, gelaran SBCKAAI digelar pada hari Jum'at 25 Mei 2018. Event yang punya concern lebih buat ngenalin Anugerah Alam Indonesia ini, punya serangkaian acara yang punya output menarik buat ngangkat potensi alam di tiap daerah di Indonesia. Kegiatan di awali pukul 10 pagi menuju daerah dengan potensi alam menarik di Sukabumi.
Sesampainya disana, terlihat ibu-ibu pemetik teh sedang menimbang daun-daun teh yang sebelumnya sudah dimasukan ke dalam karung-karung besar. Hal ini memancing Ipang, untuk pergi ke kebun teh, dan menikmati suasana dan udara dingin disana. Sementara itu, Ayu berjalan-jalan dan dia menemukan sungai kecil dengan air yang sangat jernih dan dingin, dan terlihat begitu menikmati untuk bermain air disana. Setelah keduanya puas menikmati suasana disana, mereka berdua bertemu di area camping. Mereka mengulas kegiatan masing-masing ketika menjelajahi potensi alam di Pondok Halimun.
Tidak hanya itu saja, untuk lebih mendekatkan diri dengan setempat, mereka juga mengundang seorang warga lokal dari karang taruna bernama Gusti, untuk menunjukan potensi alam yang dia sudah datangi di Curug Cibeureum. Sampai akhirnya pukul pukul 11.40, Ipang bergegas pergi ke masjid terdekat untuk melaksanakan shalat Jum'at.
Selesai melaksanakan ibadah shalat Jumat, sekitar pukul empat sore, Ipang dan Ayu, dan Gusti mengajak warga Desa Perbawati untuk ngabuburit bersama di Venue yang sudah siapkan. Ayu memberikan sedikit informasi mengenai lomba foto kontes AAI, dan dilanjutkan dengan pengundian doorprise. Kemeriahan tersebut makin lengkap ketika Ipang menyanyikan beberapa lagu andalannya seperti “Ada Yang Hilang”, “Disini Senang”, dan lagu lainnya yang membuat banyak orang bernyanyi bersama Ipang.
Setelah puas bernyanyi bareng Ipang, acara dilanjutkan dengan sosial investemnt berupa sumbangan untuk mushola menjelang adzan maghrib. Acara ini didukung pula oleh Ketua desa setempat yang memberikan sambutannya, dan dilanjutkan dengan tausiah dari ustad setempat. Sampai akhirnya ketika adzan maghrib tiba, warga berbuka puasa bersama dengan Ipang, dan setelahnya shalat maghrib berjamaah. Selesai solat maghrib warga menyiapkan liwet yang di hamparkan di atas daun pisang untuk dinikmati oleh warga, pemuda karang taruna, petinggi desa dan juga Ipang. Latar belakang orang yang berbeda-beda, tidak menyurutkan mereka untuk berbagi keseruan bersama-sama di gelaran Sehari Bersama Coklat Kita Anugerah Alam Indonesia ini.