Pacu Kude, Tak Habis Dimakan Zaman

Pacu Kude, Tak Habis Dimakan Zaman

16 Aug 2016   |   By BS   |   3318 Views

Sobat Coklat, keragaman budaya di Indonesia selalu menarik disimak mulai dari ragam jenis kuliner, hingga bentuk tradisi perlombaan dalam menyambut hari Kemerdekaan. Seperti tradisi perlombaan masyarakat dari tanah Gayo, yaitu "Pacu Kude" lomba pacuan kuda tradisional dengan joki tanpa pelana. Selain tidak diselenggarakan di daerah lain, yang unik dari Pacu Kude adalah para joki yang tidak diperbolehkan mengenakan pakaian dan tidak ada hadiah bagi pemenang, hanya "gah" alias penghargaan secara sosial. Kemenangan dirayakan bersama oleh penduduk dengan melakukan patungan untuk makan bersama. Kebersamaan yang menyenangkan, ya Sobat!

Perkembangan Pacu Kude tidak lepas dari peran pemerintah kolonial Belanda di tahun 1912 yang menjadikan Pacu Kude sebagai media untuk menyatukan penduduk. Mereka berinisiatif untuk memindahkan lokasi pacuan ke Takengon, tepatnya di Blang Kolak (lapangan Musara Alun) dan menjadikan Pacu Kude, sebagai acara perlombaan berhadiah piagam dan jam Bekker (Weker). Pacu Kude juga menjadi salah satu hiburan dalam perayaan hari ulang tahun ratu Wilhelmina setiap tanggal 31 Agustus di Belanda.

Zaman membuat beberapa aturan dalam Pacu Kude berubah, Sobat. Kini para joki tidak lagi bertelanjang dada, namun sudah bebas menggunakan baju warna warni agar lebih menarik, kuda yang digunakan pun sudah bersala dari berbagai daerah dan arena pacu dibuat oval, serta dipagari dengan rotan. Namun, tradisi tetaplah tradisi tidak bisa begitu saja berubah, seperti halnya pelana yang tetap tidak digunakan oleh para joki. 

Lalu mengapa sekarang menjadi perlombaan khas untuk 17 Agustus?

Begini Sobat tradisi yang sudah ada sebelum zaman kolonial Belanda ini sebetulnya dimaksudkan untuk Lues Blang atau masa selepas panen, yang kebetulan selalu bertepatan dengan bulan Agustus. Jadi, pemerintah dan masyarakat lalu mengembangkannya menjadi perlombaan khas yang selalu ada di acara besar kota atau kabupaten Aceh dan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus. 

Nah kamu juga boleh share dengan kami soal tradisi lomba di daerahmu, Sobat Coklat!

 

Sumber: lintasgayo.co | Gambar:  id.geoview.info, jkma-aceh.org, www.imgrum.net

Tags : Tradisi , Unik , 17agustus , aceh