Coklatkita.com - Zaman ketika manusia masih primitif, senjata sengaja dibuat untuk mempersenjatai diri dari, berburu, serangan binatang buas, atau melindungi diri dari serangan atau niat buruk orang lain. Berkembangnya zaman semakin memperkokoh fungsi senjata dan kebutuhan manusia modern. Dalam catatan sejarah, senjata dominan menorehkan peristiwa-peristiwa bersejarah dalam peta dunia, melalui perang demi perang berdarah, akusisi sebuah Negara, dan tentunya ratusan, ribuan, hingga berjuta-juta nyawa yang hilang karenanya. Senjata, meski dibuat untuk melindungi tetapi sering disalahgunakan oleh pemegangnya. Senjata berkonotasi negative ketimbang positif.
Indonesia, sebagai Negara maritime dengan gugusan pulaunya, suka, budaya, keragaman bahasa, dan keyakinan memiliki keunikan tersendiri yang bersinggungan dengan senjata. Nusantara memiliki bentuk senjata unik dan khas, bahkan menjadi incaran kolektor senjata dari penjuru dunia karena konon memiliki kesaktian bagi siapa saja yang memilikinya. . Senjata tradisional sakti tersebut melekat pada budaya Indonesia, diwariskan turun temurun, disertai cerita oral dibaliknya, ketangguhan senjata serta pemiliknya lestari tidak terbendung oleh era digital sekalipun. Corak budaya dan kearifan lokal menjadi daya pikat senjata hasil olah tangan, tanah Bumi Pertiwi.
Walaupun zaman memang sudah berubah drastis, tapi tak sedikit kok orang-orang masih kagum akan senjata tradisonal ini. Berikut ini empat buah senjata tradisional sakti khas Indonesia:
1. Kujang, Sunda
(Foto rangkuman Merdeka) Kujang, senjata tradisional suku Sunda.
Kujang merupakan senjata unik yang terbuat dari besi, baja dan bahan pamor pada abad ke-8 atau ke-9. Panjangnya sekitar 20 sampai 25 sentimeter dan beratnya sekitar 300 gram.
Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis. Dalam kehidupan melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Kujang menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.
Menurut Sanghyang siksakandang karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.
2. Rencong, Aceh
(Foto rangkuman Merdeka) Rencong, senjata sakti masyarakat Aceh.
Senjata tradisional ini milik Suku Aceh. Rencong merupakan simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan Suku Aceh. Menurut catatan sejarah, Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan di Kesultanan Aceh sejak masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah yang merupakan Sultan Aceh yang pertama.
Karena sangat penting saat itu, Rencong selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan Rencong.
Rencong emas milik Sultan Aceh dapat dijumpai di Museum Sejarah Aceh, dari bukti sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa Rencong memang sudah terlahir sejak masa Kesultanan Aceh, namun pembuat pertamanya sampai saat ini belum diketahui.
3. Kerambit, Minangkabau
Kerambit, senjata tradisional asal Indonesia paling mematikan di dunia | Via: kaskus.co.id
Kerambit ini berbentuk seperti pisau genggam kecil yang melengkung dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, Pilipina. Dunia Barat menyebut pisau ini karambit, sedangkan di Minang disebut kurambiak atau karambiak.
Senjata ini termasuk senjata berbahaya karena dapat digunakan menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi.
Keberadaan Kerambit mulai diketahui oleh masyarakat dunia karena dibawa oleh perantau Minangkabau. Menurut cerita rakyat, bentuk kerambit terinspirasi oleh cakar harimau yang memang banyak berkeliaran di hutan Sumatera pada masa itu.
Setelah melihat harimau bertarung dengan menggunakan cakarnya, hal ini sejalan dengan falsafah Minangkabau yang berbunyi Alam takambang jadi guru. Kerambit akhirnya tersebar melalui jaringan perdagangan Asia Tenggara hingga ke negara-negara, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina dan Thailand.
4. Klewang, Sumatra Selatan
(Foto rangkuman Merdeka) Klewang, senjata khas daerah Sumatera Selatan.
Berupa pedang bermata satu yang panjang, klewang berada di antara golok dan kampilan. Karena Indonesia terdiri dari berbagai macam budaya, ukuran klewang semakin bervariasi. Umumnya, klewang memiliki panjang 38 sampai 76 cm. Ada klewang yang di bagian ujungnya dibuat lurus, ada pula yang dibuat melengkung.
Klewang atau kelewang dulu digunakan pada saat Perang Aceh. Senjata satu ini sangat efektif apabila digunakan untuk pertarungan jarak dekat. Oleh pasukan Belanda, senjata kelewang ini cukup ditakuti. Masyarakat Sumatra Selatan pada zaman dulu membawa kelewang untuk berjaga-jaga bila diserang.
Dilansir dari tulisan oleh Reporter Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com dan www.liputan6.com