Coklatkita.com -
Tato khas Mentawai, dibalik keindahan, sakit dan kerumitan prosesnya menunjukkan sebuah identitas dan perbedaan social hingga profesi masyarakt ada suku Mentawai. Estetika motif dipilih dan dipilah berdasarkan pertimbangan tetua adat dan maksud tujuan dari pola gambar yang akan disematkan – dirajah pada permukaan tubuh. Motifnya pun tidak boleh sembarangan pilih. Ada makna, pesan, dan aturan tersendiri.
Ketika melangkahkan kaki melancong ke Mentawai, sobat coklat akan mudah menjumpai penduduk asli Mentawai dengan ukiran tinta tradisional yang tergambarkan dengan baik pada tubuh mereka. Ya betul, tato Mentawai disebut-sebut sebagai tato tertua di dunia yang dikenal dengan nama ‘Titi’. Kepercayaan yang hakiki bagi masyrakat adat suku Mentawai, tato merupakan perwujudan roh kehidupan. Juga di Mentawai, posisi tato dapat menunjukkan identitas dan perbedaan status social individu, serta profesi sehari-hari.Dulu, tato populer di kalangan baik lelaki maupun perempuan Mentawai yang telah dewasa. Kini, hanya sebagian kecil suku Mentawai yang masih bertato. Sebagian dari mereka bisa ditemui di pedalaman Pulau Siberut.
Tato, mereka menyebutnya titi, adalah salah satu bagian dari ekspresi seni dan perlambang status orang dari Suku Mentawai.
Sebagai gambaran sobat coklat, tato Sikerei misalnya, sebutan bagi dukun di Mentawai akan berbeda tato yang dimilikinya dengan tato pemburu dari suku tersebut. Biasanya pemburu dikenal dengan gambar binatang hasil tangkapannya, seperti; babi, rusa, monyet, burung, atau buaya. Sedangkan ciri khas dari Sikerei biasanya diketahui dengan sematan tato bintang atau “sibalu-balu” di bagian tubuh mereka.
Dilansir dari laman pesona.travel.com. istilah ‘tattoo’ merujuk pada kata ‘tatau’ yang diambil dari bahasa Tahiti. Dalam buku sejarah peradaban barat, tato tercatat pertama kali dalam ekspedisi seorang petualang bernama James Cook pada tahun 1769. Menelusuri beberapa rujukan beberapa peneliti, seperti dilansir dari Encyclopaedia Britannica - tato tertua ditemukan pada mumi di Mesir dari abad ke 20. Namun sejatinya, seni melukis tubuh, rajah, atau Tanda permanen yang dimasukan ke dalam lapisan kulit ini ditemukan di hampir semua belahan dunia, dengan berbagai macam desain, bentuk atau pola dan artinya masing-masing sesuai dengan kebudayaan setempat tato tersebut berasal.
Dalam catatan Ady Rosa, 48 tahun, dosen Seni Rupa, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat,Tato Mesir baru muncul diperkirakan tato tertua oleh sebagian kalangan peneliti karna diperkirakan berasal dari 1300 SM. Menurut magister seni murni, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dipatahkan rekor tersebut oleh kenyataan bahwa suku Mentawai sudah menato bagian tubuh mereka sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera pada zaman logam, atau sekitar 1500 SM – 500 SM. Suku Mentawai merupakan bangsa Proto – Melayu yang berasal dari daratan Asia, Indocina.
Dilansir dari www.indonesia.travel, merujuk pada penelitian Ady Rosa dengan melihat catatan Encyclopaedia Britannica, Suku Mentawai sudah merajah badan mereka sejak kedatangannya ke pantai barat Sumatera pada Zaman Logam, yakni dalam perkiraan 1500 SM - 500 SM.
Konon, orang Mentawai adalah suku bangsa protomelayu yang datang dari Yunani, kemudian berbaur dengan budaya dongson di Vietnam.
Mereka berlayar ke Samudra Pasifik dan Selandia Baru hingga sampai di pantai Barat Sumatera. Penelitian juga menunjukkan adanya kemiripan tato Mentawai dengan tato hasil seni budaya dongson di Vietnam.
Sumber: MoreIndonesia, larskrutak
https://indonesiaproud.wordpress.com/2010/05/19/tato-mentawai-tato-tertua-di-dunia/
https://www.youtube.com/watch?v=L8ehkGRcNNE
https://pesona.travel/keajaiban/350/tato-khas-mentawai-tato-tertua-di-dunia