Tradisi Unik Ramadhan di Indonesia

Tradisi Unik Ramadhan di Indonesia

21 Jun 2015   |   By Sheisa Sastaviana   |   3516 Views

coklatkita.com - Bukan rahasia lagi kalau Indonesia merupakan negara yang kaya dengan budaya. Banyaknya pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, membuat Indonesia menjadi wilayah yang memiliki tradisi yang beragam. Begitu pula saat bulan Ramadhan, begitu banyak tradisi unik di nusantara yang perlu Sobat Coklat ketahui, berikut ini diantaranya:

Tradisi Dugderan, Semarang. Ibukota provinsi Jawa Tengah ini mempunyai tradisi unik di bulan Ramadan yang dikenal dengan sebutan dugderan. Ini merupakan sebuah pasar malam yang menjual berbagai produk lokal mulai dari pakaian sampai mainan. Tradisi ini disebut dugderan yang berasal dari suara tabuhan bedug yang kalau diucapkan terdengar bunyi ‘dug’ dan ‘der’ menyerupai bunyi meriam. Umumnya, bunyi tabuhan bedug ini menjadi penanda dimulainya bulan Ramadhan. Tradisi ini dimulai seminggu menjelang bulan puasa dan diakhiri sehari setelah bulan puasa selesai.

Tradisi Dugderan di Semarang

Tradisi Balimau, Sumatra Barat. Masyarakat di Sumatra Barat menyambut bulan suci Ramadhan dengan tradisi Balimau yang berarti mandi dengan sampo. Balimau merupakan istilah Minangkabau, yang menjadi tanda bahwa kita membersihkan badan dari ujung rambut hingga ujung kaki sebelum mulai berpuasa. Balimau dilakukan bersama-sama, seperti di sungai dan danau atau kolam secara beramai-ramai, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak

Tradisi Malamang, Sumatra Barat. Di Sumatra Barat, masih ada sebuah tradisi lain yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan. Masyarakat berkumpul dan bergotong-royong membuat nasi lemang pada ruas-ruas bambu yang dipotong-potong. Tradisi malamang biasanya dilakukan dua hari sebelum melaksanakan puasa. Hasil lemang yang dimasak tadi kemudian dijadikan hantaran ke rumah mertua sebagai permohonan maaf.

Tradisi Meugang, Aceh. Di kota yang juga dijuluki sebagai Serambi Mekkah ini, tradisi meugang dilakukan untuk menyambut Ramadhan. Masyarakat akan memotong kerbau dan disantap sebelum puasa dimulai. Umumnya, warga yang berkecukupan yang mengadakan tradisi meugang dan mereka kemudian membagi-bagikannya pada warga lain yang kurang mampu.

Tradisi Nyadran, Surabaya. Nyadran atau tradisi makan apem adalah tradisi yang biasa dilakukan di Surabaya untuk menyambut bulan Ramadhan. Kue apem yang berasal dari istilah ‘afwan’, dalam bahasa Arab artinya adalah memaafkan. Jadi, kue apem ini dianggap sebagai simbol saling memaafkan yang dibagikan kepada keluarga dan kerabat. Umumnya, setelah makan kue apem dan bersalaman, tradisi nyadran dilanjutkan dengan tahlilan.

Tradisi Nyadran di Surabaya | www.wego.co.id

Perlon Unggahan, Banyumas. Menjelang bulan Ramadan, masyarakat di Banyumas mengadakan syukuran besar-besaran yang disebut Perlon Unggahan. Beragam masakan tradisional disajikan, di antaranya daging serundeng sapi dan sayuran berkuah yang wajib dihidangkan. Kedua menu tersebut uniknya harus disajikan oleh para pria dewasa dan jumlahnya harus 12 orang.

Bagaimana dengan tradisi Ramadhan di daerah kamu, Sobat Coklat? ***

Diolah dari berbagai sumber | Foto: www.wego.co.id