Coklatkita.com- Sebentar lagi Sobat Coklat yang beragama islam akan merayakan hari kemenangannya. Nah, apa saja makanan yang akan Sobat Coklat sajikan di rumah? Rendang, opor ayam, kue dan camilan lain, dan ketupat pastinya bukan? Sobat, dari sekian banyak makanan itu, ketupat adalah makanan yang paling identik dengan Idul Fitri bukan? Ternyata makanan ini mengandung sejarahnya sendiri Sobat Coklat!
Sobat, makanan ini konon diperkenalkan sebagai makanan khas lebaran oleh walisongo, Sunan Kalijaga. Nama makanan yang terbuat dari beras ini ternyata merupakan sebuah singkatan Sobat Coklat. Ketupat yang awalnya disebut kupat merupakan kependekan dari “ngaku lepat” atau mengaku salah, Sobat Coklat.Kamu pasti sudah tidak asing jika melihat masyarakat yang memasak ketupat kemudian membagikannya ke tetangga, keluarga, dan kerabatnya. Nah, pengiriman ketupat ini adalah bentuk dari pengakuan rasa bersalah, Sobat.
Tidak hanya sebagai ungkapan rasa bersalah, visual dalam anyaman ketupat juga memiliki arti lain Sobat. Anyaman ketupat yang rumit melambangkan kerumitan dari kesalahan manusia kepada manusia lain. Selain itu, kamu bisa memaknai ketupat dari isian ketupat yang sudah dibelah. Warna putih dari ketupat matang adalah simbol lain dari hati yang bersih karena mengakui kesalah dan saling memafkan, Sobat Coklat.
Selain mengandung makna saling memafkan Sobat, putihnya isi ketupat juga melambangkan hati kita yang kembali suci setelah sebulan berpuasa, menahan nafsu, beribadah lain, serta menyempurnakannya dengan membayar zakat fitrah Sobat.
Nah, jadi Sobat Coklat sudah tahu kan siapa yang memperkenalkan ketupat di Indonesia? Meskipun belum ada literatur yang menjelaskan siapa penemu dari ketupat ini, tapi Sobat sudah tahu kalau makanan ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Itulah Sobat Coklat, sejarahnya mengapa ketupat menjadi simbol dari Hari Raya Idul Fitri.
Sumber: vivanews.com | Gambar: goodnewsfromindonesia.org, simomot.com, flickr.com