Malang, coklatkita.com - Tidak salah memang, ketika nama itu disematkan menjadi Kota Batu Wisata Malang. Selain Jatim Park 1 dan 2 yang banyak menawarkan berbagai wahan hiburan untuk liburan. Di museum satu ini mungkin para penggila barang – barang vintage khususnya kendaraan sepeda motor dan mobil sampai dengan becak dan gerobak, kapal nusantara, kapal – kapal legendaris di dunia, kereta uap Indonesia, dan kota – kota besar dunia maca London dan Buckingham Palace nya yang terkenal, Amerika Serikat dengan Las Vegas, Hollwood – Broadway, Paris Prancis, Jerman dengan Berlinnya, disulap di satu tempat di Museum Angkut.
Jarak dari hotel saya menginap hanya membutuhkan waktu 5 – 10 menit saja plus parker. Kebetulan saya datang tepat di akhir pekan, hari minggu harga tiket Rp 90.000,- ribu untuk tiket terusan Museum Angkut dan Museum d’topeng, sedangkan di hari biasa seharga Rp 70.000,- saja per –orangnya. Sedangkan untuk weekdays nya pengunjung wajib membayar tiket sebesar Rp 60.000,-. Dan untuk akhir pekan namun tidak ingin membeli tiket terusan, seharga Rp 80.000,-. Untuk yang membawa kamera/dslr/pocket/GoPro dikenakan biaya tambahan Rp 30.000,- per kamera.
Museum Angkut merupakan destinasi kedua setelah Jatim Park 1 dan 2 yang wajib Sobat Coklat kunjungi saat sedang berlibur ke kota wisata Batu Malang. Sobat Coklat seakan diajak berlibur menyusuri mesin waktu. Hamper semua barang dan kendaraan yang ada di tempat ini otentik, deretan sepeda tempel (sepeda dengan konsep mesin tempel –awal mula sepeda motor), motor – motor klasik buatan pabrikan Inggris, Jerman, Amerika, Italia, Prancis, Jepang sampai yang tidak diketahui asal muasal sepeda motor tersebut. Beberapa kendaraan sepeda motor pabrikan tersebut sudah tidak lagi produksi, atau beralih menjadi perusahaan lain, entah masih bergerak di bidang otomotif atau memproduksi yang lain. Rata – rata dari alat transportasi tersebut sudah tidak ada lagi di pasaran, jika adapun merupak rilisan ulang yang terbatas dan hanya dibuat sesekali.
“Terinspirasi dari bentuk penghargaan atas penciptaan alat transportasi di dunia. Museum transportasi modern pertama di Indonesia dan Asia yang memadukan unsur seni dan budaya asal transportasi tersebut dibuat. Museum Angkut plus Movie Star Studio merupakan museum dengan konsep edukasi dan entertainment yang ditampilkan secara langsung. Letaknya yang nyaman dan asri di lereng Gunung Panderman di arela seluas 3,8 hektar siap memanjakan Sobat Coklat dengan kurang lebih sekitar 300 koleksi jenis angkutan dari tradisional sampai dengan modern yang berpadu dengan landscape dan model banguna eksotis nan futuristic minimalis. Bangunan – bangunan dibentik berdasarkan asalnya, mulai dari benua Eropa sampai Amerika.
Salah satu yang menarik untuk saya tulis di artikel kali ini, adalah sepeda mesin tempel merk Excelsior Autobyke yang dibuat tahun 1947 buatan Inggris, dengan kapasitas mesin 98cc pada jamannya merupakan sepeda motor mesin tempel yang tangguh. Lalu Whizzer Motorbike “peacemaker” dengan mesin 120cc yang menjadi saksi sejarah post world war 2, karena dibuat pada saat perang dunia ke –dua berkecamuk di Eropa saat itu. Jangan pula kita lupakan BSA Condor Motorchasis 1923 bermesin 250cc dengan system transmisi manual 3 percepatan. Ada juga jenis Raleigh 1929 bermesin 250 cc yang disebut – sebut sebagai salah satu pabrik produsen motor tertua di dunia yang produksinya mencakup sepeda motor dan mobil roda tiga yang sekarang kita kenal dengan nama perusahaan Reliant Company.
Motor unik yang lainadalah Douglas, yang pernah tercatat oleh sejarah berdiri pada tahun 1907 di Bristol, Inggris dan pada tahun 1915 sampai dengan 1918 merupakan supplier terbesar perang dunia ke -1, yang mencatatkan sejarah sekitar 70.000 ribu unit kendaraan motor yang digunakan pada perang tersebut. Sebelumnya di tahun 1913, memproduksi motor dengan kapasitas 348cc dengna kekuatan mesin 2 ¾ tenaga kuda dimana hanya memiliki 1 transmisi saja. Luar biasanya, kendaraan tersebut juga hadir memperkaya koleksi isi museum Angkut ini.
Ada pula salah satu ex- mobil Presiden RI 1 ‘Bung Karno’, Chrysler Windsor buatan Amerika. Nah tidak hanya mobil saja Sobat Coklat, hadir juga si “Wallet”, heli pertama kesayangan ‘Bung Karno’ yang diberi nama “Wallet” ketika sedang berada di Bandung Jawa Barat. Heli berjenis Bell -47 J ini dibuat oleh Amerika diproduksi pada tahun 1958. Heli sangat terkait dengan sejarah bangsa ini, dan perjalanan hidup sejarah “Bung Karno” sendiri.
Beberapa mobil sport langka juga menjadi bagian koleksi Museum Angkut, mobil Allard J2x tahun 1991 ber-cc 3752. Konon mobil ini merupakan mobil dengan mesin v-8 pertama di dunia. AC Cobra 1982 Ford Cobra nya Carroll Shelby yang melegenda juga hadir disini, sebuah mobil sport Inggris dengan mesin American Muscle.
Selain itu, beberapa merk produsen mobil dan motor di dunia yang ternyata tercatat mengawali karir memproduksi transportasinya dalm bentuk sepda onthel, ada Adam Opel, Harley Davidson, Raleigh Cycle Company, dan Enfield Limited Company.
Selebihnya ada pajangang motor – motor klasik cukup langka jika dilihat dari kondisinya yang terawatt, BMW R 90 S, Matchless G12 1961-650cc, MW Augusta Scooter 1954-125cc, Peugeot Bhama 1985-50cc, Suzuki Van-Van 1953-50cc, Lambretta Grand Prix 150cc, Cushman Eagle 1959-318cc, Ariel Golden Arrow 1961-250cc, Honda Chally 1953-50cc, Triumph Tiger 80 dan masih banyak lainnya.
Dari sekian banyak motor antic dan klasik yang berkelas di lantai 1, mata saya tertuju pada satu motor jenis turing yang pada masanya menjadi pionir kelas turing penyuka motor komuter. Velocette Mac adalah motor 1 silinder handal yang mampu menggunakan bensin pertama kali setelah perang dunia ke – dua.
Di lantai 1 sendiri berjejer mobil vintage era 1920-an Amerika dan Eropa yang terjejer rapi. Mulai dari produsen Graham – Paige 610 1928, Ford Model A, Ford Model T, Lincoln Mark IV 1973-7539cc, Dodge automobile series, Lincoln Continental series, Ford Galaxie. Tidak hanya mobil saja ternyata Sobat Coklat, Replika Kereta –kereta yang digunakan kerajaan Inggris dan Kesultanan Yogyakarta juga ada. Intinya dijamin puas buat kalian pencinta otomotif dan penyuka sejarah transportasi di dunia.
Karna tidak saja mobil dan motor harian saja yang dikoleksi, tetapi motor dan mobil sampai dengan kendaraan yang memiliki nilai sejarah tinggi peradaban manusia juga terjejer rapi di lantai 1, salah satu contoh lainnya replica mobil Balap Panker Race Car(1950-500cc) dan Midget Race Car (1948-3600cc) yang dikemudikan oleh pembalap legendaris asal Italia Alberto Ascari, seorang pembalap yang memenangi balap formula era awal dengan kedua mobil andalannya tersebut.
Setelah puas memperhatikan detail demi detail motor dan mobil pajangan di lantai 1, lantai 2 merupakan are yang berbeda, disini lebih tradisional kalau saya boleh bilang. Gerobak dorong, delman, Becak yang berbeda tiap daerah (Becak Medan, Becak Aceh, Becak Situbondo, Becak Semarang, Becak Bogor, Becak China, Becak Surabaya Lama & Baru), juga sejarah singkat kereta uap mejadi daya tarik sendiri.
Beralih ke rute selanjutnya, ada ruangan yang memajang diorama kapal Nusantara yang dalam catatan sejarah diakui sebagai kapal penjelajah pertama jauh sebelum kaum Eropa mengelilingi samudera. Sebuah miniature kapal Borobudur beserta keterangan kapal tersebut, perasaan bangga menggelayuti diri saya yang setelah saya tengok kiri – kanan ternyata saya tertinggal jauh dari kawan – kawan yang entah berada di area mana, karna saya sibuk mencatat dan mempelajari sejarah satu per satu alat transportasi buatan manusia ini. Menakjubkan! Membius ketika saya sadari semua alat transportasi yang kita kenal saat ini adalah buatan tangan dan hasil putar otak seorang manusia.
Selain kapal Borobudur yang melegenda, miniature kapal Pinisi, kapal Majapahit, kapal Santa Maria dan jenis kapal Cina kuno yang disebut kapal Jung asal daratan China sangat mirip dengan aslinya. Ironisnya tidak banyak memang display tentang kemaritiman bangsa Indonesia, karna setelah jejeran kapal – kapal tadi, mata saya disajikan pemandangan mobil tuxuci karya anak bangsa yang kecelakaan saat dikendarai oleh Dahlan Iskan. Lalu Replika mobil Uap, dan area mesin mobil dan energy. Suara – suaramesin pesawat yang keluar saat kita menekan tombol, dan spesifikasi cara kerja mesin mobil bensin dan mesin mobil diesel.
Departures yang artinya keberangkatan, membawa saya bernostalgia ke kawasan pecinan lama Jakarta Tua, deretan toko – toko saat itu, kendaraan yang dipakai dan segala jenis kesibukkan kawasan pecina digambar hamper lengkap dengan aslinya. Baru setelah kawasan pecinan, wilayah berikutnya dibagi menjadi beberapa bagian kota di dunia. Namun sebelum itu kita akan bertemu dengan display yang berbau militer, area kecil ini memperlihatkan kendaraan – kendaraan langka yang digunakan oleh militer, kita sebut saja pabrikan Birmingham Small Arms ‘Sidevalue’, Royal Enfield Military Series, Dodge Power Wagon M3I 1962-3769cc dll.
Seperti memasuki sebuah warehouse atau lebih mirip dengan garasi lumbung padi, berjejer dengan rapi, Holden series dari tahun 1940-1960an, Chevrolet series 1950-1960an, Kaiser special 1954-3, Oldsmobile 1968-5700cc, dan diantara mobil – mobil klasik tadi ada satu sepeda motor yang lengkap dengan keterangan. Satu unit Scott Flying Squirell tahun 1920-596cc, bermesin 2 tak, yang memenangi gelaran balap di Isle Man Of TT pulau Isle Inggris pada tahun 1929.
Motor unik 2 wheel drive Rokotrailbreaker tahun 1973 juga menarik perhatian saya, sebuah motor jelajah yang kedua rodanya berjalan bersamaan. Hudson Supersix Type O 1928-4735cc, Morris Traveler 1957-1098cc, Toyota FJ Kayami 1954-4200cc, Plymouth Suburban 1951-3800cc, dan scooter Fuji Rabbit Junior 1956-135cc, serta Honda PC50 tahun 1969 dan masih banyak lagi. Jujur saja disini saya mulai kelelahan, karna rute yang saya bayangkan ternyata lebih luas dari perkiraan saya, posisi sedang bulan puasa, jadi tidak mungkin juga seenaknya minum di tengah orang – orang yang sedang berpuasa.
Area berikutnya adalah “Gangster Area/ Broadway Area”, bisa kalian bayangkan hiruk pikuk Broadway dengan segala aktifitas entertainmentnya, dibalut dengan kelamnya para mafia yang berseliweran. Area ini sering digunakan untuk foto sesi model, dan pre-wedd photoshoot. Rute selanjutnya perjalanan saya di museum Angkut, adalah berada tepa di jantung kota Milan, Italia. Beberapa kendaraan sport limited modern terjejer rapi, dan penanda bahwa saya sedang di ‘Italia’ ya mungkin kehadiran beberapa scooter vespa, yang sayangnya seperti asal saja tidak terlalu terawatt, berbeda dengan motor – motor sebelumnya. Setelah Italia, kemudian penanda replica menara Eiffel menjelaskan keberadaan saya saat itu, kendaraan – kendaraan asal Prancis baik motor dan mobil, disimpan di beberapa bagian area ini.
Melewati Paris, Prancis yang romantic, saya hijrah ke Jerman. Mobil Volkswagen, Mercedes-Benz, dan BMW menjadi ciri khas rute Negeri Jerman. Tidak lupa juga beberapa motor BMW Series dan DKW yang menjadi ciri khas Deutschland. Tujuan saya selanjutnya, adalah London dan Buckingham Palacenya. Sudah pasti alat transportasi negeri Ratu Elizabeth ini punya segudang prestasi dan nilai historis sangat tinggi. Mobil Land Rover series yang dipakai oleh Winston Churchill saat membawa parade sang Ratu pun hadir di museum angkut. Mobil – mobil yang dipakai agen serba bisa, eh salah maksudnya agen mata – mata Jamesn Bond juga terjejer rapi, dan tentunya motor paling tangguh dari pabrikan BSA, Triumph, Royal Enfield, Matchless, AJS pun ada. Sayang sekali, saya tidak melihat motor pabrikan jenis Norton sama sekali.
Setelah bersopan santun ala Inggris, masuklah saya ke wilayah para ’Pendosa’ kota Negara Bagian Amerika Serikat yang “Halal” berjudi, Las Vegas. Untungnya tidak seperti kota Las Vegas yang asli, disini lebih mirip dengan mobil – mobil yang dipakai di film – film Hollywood (Hmmm agak aneh sih, soalnya “Hollywood” yang sebelumnya saya lewati lebih mirip kota Mafia dibanding dengan Broadway atau Hollywood beneran, atau mungkin sudah kehabisan space untuk menyimpan koleksi mobil dan motor dari film – film Hollywood, dengan terpaksa memakai area Las Vegas). Ada Batmobile dan Van mobil nya Scooby-Doo. Selain itu, hamper mirip dengan lokasi warehouse garage yang banyak menyimpan mobil sedan klasik dan sport klasik.
Setelah hamper di ujung area Museum Angkut, lorong menuju Pasar Apung tempat untuk mengisi lelah karna sudah seharian berkeliling museum Angkut, berupa gerbong rel, dengan lantai yang bergerak ke atas dan ke bawah layaknya sedang naik kereta.
Adzan Magrib pun menggema, pertanda buka puasa dan saatnya mengisi perut. Pasar Apung sangat direkomendasikan untuk kalian yang sudah kelelahan berjalan – jalan di museum Angkut. Di Pasar Apung tersedia aneka jajanan makanan dan minuman, mulai makanan ringan sampai makanan berat. Selain dari deretan penjual makanan dan minuman, Sobat Coklat bisa membayar jasa pijat kaki relaksasi, atau membeli oleh – oleh khas Malang. Booths baju anak – anak sampai dewasa, banyak nih tersedia disini. Pernak pernik oleh – oleh, seperti batu akik, action figure, baju batik, sampai kerajinan tangan komplit di area Pasar Apung.
Belum lengkap namanya kalau Pasar Apung tidak ada penjual yang menggunakan perahu, Sobat Coklat akan banyak melihat pedagang makanan ringan yang menjajakan makanan pakai perahu, selai itu juga Sobat Coklat bisa menyewa perahu untuk lebih menikmati nuansa sejuk, dan tentunya Pasar Apung itu sendiri.
Setelah mengisi perut dan me-recharge tenaga dengan Kopi Jahe, Saya dan seorang teman memeutuskan untuk masuk ke museum D’Topeng. Museum yang tiketnya masuk ke dalam paket tiket terusan seperti yang sudah saya jelaskan di awal artikel ini. D’Topeng Kingdom sendiri adalah sebuah museum warisan budaya Indonesia, yang penuh sensasi pesona dan kekayaan warisan bangsa Indonesia. Topeng – topeng daerah dari Sabang sampai Merauke lengkap adanya disini. Tidak hanya topeng lokal saja yang dimuseumkan dan dipajang, melainkan topeng - topeng dari mencanegara dan seluruh belahan dunia.
Oiya tidak lupa saya memberitahu, jika Sobat Coklat beruntung dan tepat waktu, Museum Angkut Show memberikan hiburan tambahan, biasanya sih pukul 15.00-15.30 WIB, dan di akhir pekan seperti saat saya kesana, sebuah atraksi aksi Parade setiap jam 17.00 WIB, dan dilanjtukan dengan Three Elements Show pada pukul 19.45 WIB. Sayangnya saya hanya menyaksikan aksi Parade saja, dua aksi yang lainnya saya tidak lihat, yang pertama karna saya sangat sore dating ke museum Angkut dan habis waktu di lantai 1 tadi, yang kedua karna sebelumnya Three Elements Show dimulai, saya sudah dalam perjalanan pulang membeli oleh – oleh khas kota Wisata Batu Malang untuk keluarga di Rumah.
For Further Information :
www.museumangkut.com
www.jatimpark.com
Telp. : 0341 – 595007 Hotline Information Centre & English Service : 0821 – 444 – 68002
Buka Pukul 12.00 – 20.00 WIB
Instagram :museumangkut
Twitter : museumangkut
Facebook : museumangkut
Path : museumangkut
Foto : Herdina K.