Trunyan, Tebar Mayat Tanpa Dikubur

Trunyan, Tebar Mayat Tanpa Dikubur

21 Oct 2015   |   By Karolina Ketaren   |   7793 Views

Coklatkita.com- Sobat Coklat tentu sudah tidak asing dengan upacara ngaben yang ada di Pulau Dewata Bali. Namun, ngaben kali ini sangat berbeda seperti yang kamu tahu. Keturunan Bali Aga di Desa Trunyan punya tradisi unik memakamkan mayat tanpa prosesi penguburan atau pembakaran. Mayat dari warga Trunyan yang meninggal hanya ditebar di area pemakaman dengan bertutupkan bilik bambu saja.

Ada yang aneh yang terletak di dekat Danau Batur, Kecamatan Kintamani ini. Meski mayat manusia tersebut membusuk, namun tak ada bau disekitar area makam. Hal ini dipercayai masyarakat karena adanya pohon “Taru Menyan” yang menyerap bau busuk dari mayat tersebut.  Dari segi bahasa sendiri, taru berarti pohon dan menyan diartikan wangi.

Wisata Trunyan

Jika Sobat Coklat berkesempatan mendatangi desa ini, maka kamu akan melihat banyak jenazah dengan posisi paralel dengan jenazah lainnya. Tidak usah terlalu takut disana, kamu tidak akan melihat mayat itu secara utuh. Kamu hanya bisa mengintip bagian muka jenazah melalui celah bambu pada ancak saji. Ancak saji ini terbuat dari bambu yang berbetuk segitiga sama kaki yang fungsinya menjaga jenazah dari binatang buas.

“Beginilah tradisi unik di desa kami, mayat dibiarkan membusuk menjadi tengkorak, tetapi tidak menebarkan aroma busuk," kata Putu Dahlia yang dilansir dari kompas.com (21/10). Pemandu lokal ini mengatakan bahwa mayat yang ada di area pemakaman hanya mayat yang meninggal dengan cara yang wajar.

Trunyan

Tepatnya ada tiga area makam di Trunyan, yaitu Sema Wayah, Sema Muda, dan Sema Bantas. Jenazah yang telah menikah, bujangan, serta anak kecil yang telah copot gigi susunya akan dimakamkan di Sema Wayah, sedangkan untuk bayi akan dimakamkan di Sema Muda. Sema Bantas diperuntukan untuk orang yang meninggal karena kecelakaan.

Aturan ini sudah dipegang teguh Suku Bali Aga dari dulu hingga sekarang. Jadi saat berkunjung ke tempat ini jangan kaget jika melihat mayat dengan kondisi yang berbeda-beda sesuai waktu kematiannya. Sobat Coklat juga harus bersiap melihat hamparan tengkorak dan tulang belulang manusia yang bertebaran, dan mungkin tanpa sengaja bisa terinjak saat kamu berwisata disana.

Sumber: travel.kompas.com

Gambar: wonderfull.bali.com, wikimedia.org, dan travel.kompas.com