Coklatkita.com - Sobat Coklat tentunya tau dengan sungai Citarum. Ya sungai yang tercatat sebagai aliran sungai terpanjang dan terbesar di wilayah provinsi Jawa Barat dengan hulu yang berada di kawasan gunung Wayang Kabupaten Bandung atau yang lebih terkenal dengan sebutan nol kilometer Citarum. Sungai Citarum punya nilai sejarah yang penting yang berhubungan dengan hadirnya peradaban manusia dikawasan Jawa Barat. Pada abad ke 5 Masehi terdapat kerajaan Tarumanagara. Nama Tarumanegara sendiri mengandung arti suatu kerajaan yang pusat pemerintahannya di bangun tidak jauh dari muara sungai Tarum atau lebih di kenal sekarang dengan Citarum.
Pada tahun 2013 sungai kebanggan masyarakat Jawa Barat tersebut mendapakan predikat sebagai salah satu dari 10 tempat paling tercemar di dunia. Predikat ini di nobatkan oleh organsasi lingkungan hidup Green Cross Switzerland dari Selandia Baru dan Blacksmith Institute dari Amerika Serikat dan tak tanggung tanggung sungai ini berada di urutan ke 3 sebagai kawasan yang paling kotor dan tercemar. Tentunya ini bukan predikat yang membanggakan bagi warga Jawa Barat. Predikat tersebut memang beralasan karena di tahun 2018 terdapat tumpukan sampah dan endapan yang mencapai 80 ribu ton lebih di sungai ini, yang berdampak buruk terhadap 35 juta jiwa di 13 kabupaten/kota yang di lalui oleh sungai tersebut. Padahal berdasarkan surat presiden RI nomer 12 tahun 2012 bahwa sungai Citarum termasuk sungai strategis nasional yang mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang startegis.
Pencemaran dan kerusakan lingkungan di aliran sungai Citarum bukan baru terjadi belakangan ini. Kondisi tersebut setidaknya telah berlangsung lebih dari 25 tahun. Berbagai langkah telah ditempuh salah satunya adalah berbgai program kerja yang dilansir oleh Dinas Lingkungan Hidup Jabar yang kini mulai membenahi fungsi dan pencemaran di sungai Citarum. Dengan mengandeng UPT Kementrian Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Satgas Citarum yang terbentuk melibatkan 1700 personil militer bersama 1300 warga setempat. Selain itu juga melakukan pembinaan kader lingkungan sebanyak 4600 orang yang berasal dari 220 desa di 8 kabupaten/kota yang terlewati aliran sungai Citarum.
Berbagai program kerja digelar selama lebih dari 20 tahun. Diawali pada tahun 2000 ada gerakan Citarum Bergetar, tahun 2013 dilanjutkan dengan Citarum Bestari lalu di tahun 2018 kembali digelar gerakan Citarum Harum. Program keperdulian ini perlu di bentuk terus menerus agar kesadaran masyarakat terus meningkat demi meningkatkan kualitas lingkungan dikawasan daerah aliran sungai Citarum. Karena salah satu fungsi sungai adalah sebagai penyedia kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan juga dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik sebagai poros kehidupan dan ekonomi dikawasan Jawa Barat.
Dalam program optimalisasi sungai Citarum yang bertajuk Citarum Harum yang sudah berjalan selama dua tahun berhasil mengangkat kurang lebih 80 ribu ton kubik sampah dan melakukan program penanaman atau reboisasi dikawasan sekitar daerah aliran sungai. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengurangi pendangkalan dan sedimentasi sungai yang di sebabkan erosi yang terjadi diarah hulu karena banyaknya hutan yang beralih fungsi menjadi kawasan lahan kritis. Program lainnya adalah menebar benih ikan di beberapa titik di sepanjang sungai Citarum sebagai bentuk pemulihan kembali ekosistem bawah air. Jadi Sobat Coklat mau kan mengapresiasi gerakan ini dengan cara tetap menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai dan juga tetap menjaga kelestarian ekosistem Citarum? (RL)
sumber :
https://www.voaindonesia.com/a/upaya-indonesia-bersihkan-sungai-terkotor-di-dunia-(1)/4745640.html
http://dlh.jabarprov.go.id/index.php/layanan/k2-categories-2/item/95-citarum-semakin-menantang
foto : Dokumentasi SBCK